Minggu, 31 Mei 2015 0 komentar

Tebing kenangan

31 Desember 2014 menjadi tanggal penutup tanggal, tanggal di akhir sebuah tahun hari terakhir di tahun 2014, hari yang menjadi hari penutup semua aktivitas, pengalaman, perasaan di semua hari dari awal tahun hingga hari tahun. Banyak sekali pencapaian di hari - hari tahun 2014 ini. banyak kenangan indah maupun kenangan yang kadang membuat hati semakin resah semenjak kejadian di awal tahun 2013 silam. tapi memang itu adalah sebuah hidup yang indah, karena hidup yang indah adalah hidup dengan pengalaman, meskipun itu pengalaman yang sangat menyakitkan sekalipun. Banyak seseorang yang mengharapkan untuk hidup bahagia, apalah arti bahagia sesungguhnya? apakah bahagia itu identik dengan hidup yang mewah?, bukanya petani bisa makan, tertawa punya rumah, hasil panen cukup, hidupnya juga bahagia? lantas bahagia yang dimaksud itu dari sudut pandang yang bagaimana?. Mungkin menurutku bahagia itu adalah sebuah perasaan syukur atas yang didapatkan. 
Sebelum aku menemukan apa itu arti rasa syukur banyak sekali hal yang aku lewatkan dengan tindakan - tindakan yang tidak masuk akal untuk menghapus sebuah kenangan. kenangan yang membuat aku merasakan sangat tidak berguna hidup di dunia ini. Masa lalu bukanlah hal yang menakutkan sehingga harus dihapus, namun kenangan adalah hal yang seharusnya dikenang disimpan baik-baik atau ditulis menjadi cerita pengalaman hidup yang mengesankan. Berdamailah dengan masa lalu lantas kamu akan menjadi seseorang yang lebih bijaksana dalam menghadapi sesuatu. Di penutup tahun jawaban atas semua tindakanku terbayarkan. Ditebing yang menjulang dengan batuan cadasnya, gemuruh suara ombak menerjang menghempaskan air - air ke batuan cadas keras, yang mulai perlahan-lahan mengikisnya. Taburan bintang yang tersebar di luasnya langit Tuhan, serta ribuan lampion yang terbang merayakan penutup tahun dengan keindahan. Senyum itu, senyum bersama datangnya sunrise yang indah, senyum yang mulai mengikis kerasnya cadas dalam hati yang membatu dalam diriku. Senyum yang membuatku bersyukur atas hidup ini. Hidup yang sebenarnya hidup, hidup yang harus dilalui tanpa harus memegang apa itu sebuah keharusan memiliki, hidup yang  harus lebih tahu akan langkah yang akan diraih nanti. Terima kasih penghujung tahun telah menghadirkan guru dalam hidup, menghadirkan seorang wanita yang menginspirasi, seorang wanita dengan senyum ikhlasnya. mungkin bukanlah udara yang bisa aku hirup baunya namun cahaya bahagianya yang membuat aku ikut tersenyum di dalam senyumnya. 
Banyak cerita yang akan aku lalui dengan senyumu, nanti, besok, ataupun lusa. Semoga

#selamatpagi duhai mentariku

 
;