Kamis, 30 April 2020 0 komentar

Kembali menulis

doc pribadi @telaga dringo
Assalamualaikum teman baca, akhirnya ada kesempatan untuk kembali menulis, menuangkan segala penat dalam sebuah goresan kata. hampir lebih dari 3 tahun vakum menyoret-nyoret blog ini. Kalau aku baca sendiri beberapa postingan ku sebelumnya memang kualitas tulisan masih kacau dan ini mungkin masih sama kacaunya, tetapi tidak ada salahnya menjadi rekam jejak bagaimana aku berusaha untuk terus belajar dan belajar untuk menulis. karena dalam peta hidup, aku ingin memiliki sebuah buku tentang reliku kisah hidup ku sendiri. semoga tercapai aamiinn .... 🙏🙏 
Tiga tahun vakum menulis bukan berarti tidak memiliki pengalaman atau kenangan dalam melewati hari-hari itu, tetapi banyak sekali lika liku kehidupan yang tidak bisa aku jelaskan secara detail, mungkin akan aku tuangkan kembali ke berbagai cerita.
Keputusan untuk kembali menulis karena aku yakin bahwa hidup bagaikan sebuah cerita, dimana kita manusia yang menjadi pemeran utama. menjadi peran protagonis atau antagonis, tinggal kita mau memerankan menjadi apa. jadi baik atau jahat, bukan menjadi seakan - akan.
Dari perjalanan kemarin aku bertemu dengan seorang kawan, dan kawanku itu menceritakan sebuah kisah hidupnya, yang mana kisah itu mengupas masa lalu yang aku lihat dari pijaran cahaya mata binarnya tersimpan rasa kalut luat biasa. Sebuah rasa sesal yang bergelora, hampir nyawa menjadi korbannya, ketika logika sudah terbutakan oleh sebuah rasa. cinta seakan akan mengacak-acak pikiran manusia yang normal menjadi tak waras. mungkin juga sebaliknya ada kisah juga yang membuat ia bertahan hidup lebih lama karena sebuah rasa cinta. tapi disini yang pingin aku kupas adalah bagaimana sahabatku itu bangun dari rasa kelam akibat tipu daya cinta, ia bangkit dan sekarang ia fokus pada sebuah cita. ia lebih memilih bisa bermanfaat untuk orang banyak dari pada di manfaatkan hanya untuk satu orang. cinta kadang membutakan, kita di manfaatkan tapi masih menikmati hingga sadar ketika rasa cinta itu membunuh logika normal manusia.
Kawanku berucap
"Apa itu cinta apa itu rasa, aku sudah kehilangan semuanya, aku menjadi manusia yang akhirnya sekarang harus merangkak akibat tikaman keras yang melumpuhkan semua otak cerdas. dulu aku mendewakan ia, yang aku sayangi, membelanya di depan pandangan orang tua yang tidak setuju akan hubungan kita, tetapi nyatanya  sekarang ia lebih memilih untuk meninggalkan. aku manusia kecil yang hanya bisa menangis sesenggukan di pojok kamar sambil mengenang semua perjalanan indah bersamanya dahulu, semakin lama mengenang semakin melara. semakin sakit seakan dada menyempit sesak, seperti ada cekikan keras di rongga tenggorokan bersiap untuk mencabut nyawa sekalian mati saja mungkin lebih tepatnya".
Akupun terdiam ketika mendengarkan kawanku bercerita akan kisahnya, mendengarkan dengan saksama siapa tau ada pembelajaran yang bisa aku dapatkan dari obrolan ini. oh iya saat ini kawanku menjadi seorang wirausahawan sukses setelah keterpurukan, setelah ia menjadi Qyas dalam kisah tersohor dari salah satu buku cinta dari seorang sufi. kisah yang mengesampingkan sebuah logika, Qyas yang percaya akan kemampuan dan hatinya bahwa yang ia yakini bakalan di amini oleh semesta. tapi nyatanya ....
Teman baca ambil sisi baik dari kisah kawanku diatas, Berlebihan. ya, mungkin kata itu yang paling tepat, maknai apa maksud berlebihan, karena berlebihan itu sering sekali menghancurkan. Seperti sungai yang mengaliri sawah jika alirannya pas maka sawah akan teraliri dan tumbuh subur, tetapi jika aliran sungai itu banjir, tidak hanya sawah yang kena dampaknya tapi masyarakat di bantaran sungai tersebut. jika kita sayang ke seseorang harus tau parameternya dan arah menyayanginya untuk apa. jangan sampai mengarahkan untuk memiliki, karena jika itu yang terjadi pasti suatu saat akan ditinggalkan atau meninggalkan. Kamu bersedih akibat ditinggalkan tidak hanya kamu saja yang merasakan kesedihan tetapi pancaran aura sedih kamu justru akan berdampak pada keluarganya kamu, sahabat, teman bahkan dengan pekerjaan ataupun masa depan kamu. Teman baca, coba lihat berapa kasus kematian akibat bunuh diri di tinggal kekasih? sampai di korea ada jembatan yang menjadi tempat untuk melakukan ritual bunuh diri akibat ditinggalkan kekasih.
Inilah logika manusia yang mati, tidak waras akibat rasa berlebihan. Teman baca, semoga bisa memaknai apa yang menjadi pokok Tulisan ini, boleh kalian pernah terjebak di masa-masa sulit, tetapi ingatlah masih ada kaki untuk melangkah, masih ada otak untuk berfikir, kesampingkan hati, tikam hati itu berdamailah dengan masa lalu karena itu yang akan jadi booster untuk bisa melihat indahnya dunia. melihat dimana kamu akan bisa lebih bermanfaat untuk orang banyak.
Teman baca, mungkin pengantar cerita kembali menulis sampai disini dulu, akan aku lanjutkan lagi dengan cerita - cerita yang lain. jangan lupa aku butuh komentar kalian ya biar bisa menjadi motivasi untuk terus belajar. sekian terima kasih ..
Wassalamuálaikum wr.wb
 
;